8Senjata Tradisional Bali, Gambar, dan Keunikannya. Mahesa. 3 Desember 2018 11 Agustus 2019 426 views. Namun, di kesempatan kali ini kami akan membahas 7 di antaranya, yaitu keris tayuhan, Wedhung, Tiuk, Taji, Kandik, Caluk, dan Arit. Gambar, fungsi, dan penjelasan dari masing-masing senjata tradisional tersebut telah kami jelaskan
10 Batik. 1. Rencong. foto by busy.org. Oleh-oleh pertama berupa souvenir senjata tradisional, yaitu Rencong Aceh. Senjata tradisional ini memang tidak hanya digunakan sebagai fungsi asalnya, tapi dipakai juga untuk oleh-oleh khas Aceh. Kamu bisa membelinya di beberapa toko sentral oleh-oleh di seluruh Kota Aceh. 2.
Nah di artikel kali ini kita akan membahas wacana keunikan rencong tersebut beserta beberapa senjata tradisional Aceh lainnya beserta gambar dan keterangannya yang sayang untuk dilewatkan. Senjata Tradisional Aceh Ada 3 senjata tradisional Nangroe Aceh Darussalam yang cukup dikenal di kancah Nasional, yaitu Rencong, Siwah, dan Peudeung.
Pakaian rumah, tarian, dan senjata tradisional dari Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam . Kembali ke Pulau Sumatra Kembali ke daftar nama-nama propinsi . SEAsite Home Referensi
. Senjata Tradisional Aceh., – Nanggroe Aceh Darussalam NAD merupakan salah satu provinsi yang letaknya berada di ujung Indonesia. Dengan letaknya yang sangat jauh ini, ternyata provinsi ini memiliki rekam jejak sejarah yang sangat panjang. Salah satu rekam jejak yang masih tersimpan adalah adanya senjata tradisional Aceh yang zaman dahulu digunakan untuk berperang melawan para penjajah. Berkat senjata ini, Aceh dapat melindungi masyarakatnya serta melindungi wilayahnya agar tidak jatuh ke pelukan negara lain. Apa saja senjata tradisional Aceh? Bagi Kamu orang Aceh tentunya sudah tidak asing lagi dengan senjata tradisional ini. namun, bagi Kamu warga provinsi lain, tentunya Kamu penasaran seperti apa senjata tradisional di Aceh. Daripada penasaran, langsung saja simak penjelasan selengkapnya di bawah ini. 1. Senjata Siwah Senjata tradisional pertama yang harus Kamu tahu adalah siwah. Siwah adalah senjata tajam yang memiliki bentuk seperti corong. Senjata ini biasa digunakan untuk menyerang lawan. Meskipun bentuknya seperti corong, namun ukuran yang dimiliki oleh senjata ini ternyata berbeda dengan ukuran corong. Bahkan ukurannya jauh lebih besar dan melebihi ukuran corong pada umumnya. Saat ini, jenis senjata tradisional ini bisa dikatakan langka, bahkan harganya juga sangat mahal. Pasalnya, senjata ini merupakan bagian perlengkapan senjata raja-raja di Aceh. Senjata ini juga memiliki hiasan emas dan permata di bagian senjatanya. Selain itu, terdapat sarung dan pegangan yang berfungsi sebagai pegangan. Hal inilah yang menjadikan senjata ini terlihat indah meskipun sangat tajam dan berbahaya. 2. Rencong Selain Siwah, Aceh juga memiliki senjata tradisional lain yang disebut dengan Rencong. Jenis senjata tradisional Aceh ini dahulunya digunakan pada zaman kesultanan Aceh yakni pada masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat Syah Sultan Aceh pertama. Senjata tradisional Rencong dahulunya selalu diselipkan di pinggang Sultan Aceh. Para Ulee Balang dan juga para masyarakat guna mempertahankan diri dari musuh. Ada pun Renong yang digunakan oleh para bangsawan dan rakyat biasa juga dibuat dengan menggunakan bahan yang berbeda. Untuk Rencong bangsawan dibuat dengan menggunakan emas, sedangkan sarungnya dibuat dengan menggunakan bahan gading. Untuk rencong yang digunakan oleh masyarakat biasa dibuat dengan menggunakan bahan kuningan atau besi putih. Sedangkan bagian sarungnya dibuat dengan menggunakan sarung atau tanduk kerbau. 3. Meucugek Senjata tradisional Aceh selanjutnya adalah Meucugek. Meucugek atau cugek memiliki arti perekat. Bentuk senjata tradisional ini sekilas hampir mirip dengan senjata Rencong. Hanya saja yang menjadikan senjata ini berbeda adalah bagian gagangnya. Bagian gagang senjata Meucugek dibuat dengan panahan atau memiliki perekat. Fungsi dari perekat ini untuk memudahkan para penggunanya saat menikam musuh saat menggunakan senjata ini. 4. Meupucok Selain Meucugek, Aceh juga memiliki sebuah senjata yang disebut dengan Meupucok. Meupucok adalah sebuah senjata yang memiliki pucuk dimana pucuk ini terbuat dari ukiran-ukiran logam dan emas di bagian atas gagangnya. Saat ini senjata tradisional Meupucok hanya digunakan sebagai hiasan pada acara-acara resmi yang memiliki hubungan dengan kesenian atau acara adat di Aceh. 5. Pudoi Pudoi juga termasuk salah satu senjata tradisional Aceh yang memiliki bentuk seperti Rencong. Yang membuat senjata ini terlihat berbeda adalah bagian gagangnya dimana gagang senjata ini lebih pendek dan lurus. Hal ini juga yang menjadikan senjata ini tampak seperti Rencong yang belum jadi. Nama Pudoi di Aceh sendiri merupakan sebutan untuk segala sesuatu yang belum sempurna. Baca juga Pakaian tradisional nusantara 6. Rencong Meukuree Rencong Meukuree memiliki bentuk yang sama dengan rencong lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada bagian matanya saja sebab untuk rencong ini di bagian matanya terdapat hiasan. Adapun biasannya adalah gambar lipan, bunga ataupun ular yang diukir dengan sangat cantik. Adapun cara menggunakan senjata tradisional ini juga sama dengan rencong pada umumnya. 7. Peudeung Peudeung di Aceh lebih dikenal dengan sebutan pedang Aceh. Biasanya senjata ini digunakan sebagai pelengkap dalam pertarungan. Jika rencong cara menggunakannya dipegang dengan tangan kiri dengan fungsi untuk menikam. Maka, Peudeung digenggam dengan menggunakan tangan kanan dengan fungi untuk mengalihkan perhatian musuh sekaligus digunakan untuk mencincang tubuh lawan. 8. Peudeung Tumpang Jingki Peudeung Tumpang Jingki adalah salah satu jenis pedang aceh yang memiliki fungsi sama dengan pedang lainnya. Yang menjadikan peudang ini berbeda adalah gagangnya dibuat menyerupai mulut yang terbuka. Sebenarnya ini hanya ciri khas saja sebagai tanda untuk memperindah peudeung. 9. Peudeung Ulee Meu-Apet Senjata tradisional Aceh ini juga berbentuk peudeung atau pedang Aceh. Hanya saja, gagang dari pedang aceh ini terdapat apet atau panahan yang tidak mudah dilepas. Fungsi apet ini untuk memudahkan penggunaannya agar lebih erat dan mudah saat menggenggam dan menggunakan senjata tajam ini. 10. Peudeung Ulee Tapak Guda Ini adalah salah satu Peudeung yang paling unik dari semua peudeung yang ada di Aceh. Uniknya kenapa? Sebab peudeung ini pada bagian gagangnya memiliki bentuk yang mirip dengan telapak kaki kuda. Selain peudueng-peudueng di atas, ternyata Aceh juga memiliki pedang lain yang dibedakan berdasarkan asal wilayahnya. Untuk peudeung Habsyah berasal dari Abberinia, peudeung Turki adalah peudeung raja-raja turki, dan juga peudeung Poertugis yang berasal dari wilayah Eropa Barat. Baca juga Rumah adat terpopuler di indonesia 11. Meriam Sri Rambai’ Iskandar Muda Ini adalah salah satu senjata tradisional Aceh yang memiliki sejarah yang sangat mendalam. Senjata ini menjadi bukti bahwa Sultan Iskandar Muda pernah merasakan masa kejayaan dengan bukti peninggalan berupa Meriam Sri Rambai. Sayangnya saat ini meriam ini tidak ada di Indonesia. Saat ini meriam ini menghadap di ke laut dan di letakkan di Frot Cronwallis, Geeorge Town, Penang, Malaysia. Meskipun demikian, kita sebagai masyarakat Indonesia patut bangga bahwa Aceh pernah memiliki sebuah senjata yang sangat terkenal pada masa kejayaan Sultan Iskandar Muda. Pada zaman dahulu, meriam ini digunakan untuk menyerang para penjajah di Aceh. Sedangkan saat ini, di Aceh masih melakukan budaya meriam terus menerus. Biasanya akan ada bunyi meriam yang sangat banyak di bulan ramadhan. Fungsi dari menghidupkan meriam adalah untuk bermain-main sekaligus meramaikan suasana bulan ramadhan di Aceh. Dengan banyaknya senjata tradisional yang berada di Aceh membuktikan bahwa provinsi ini adalah provinsi yang kuat. Selain itu, adanya senjata ini juga menjadi salah satu warisan budaya yang harus dijaga keberadaannya. Jangan sampai saat senjata ini mulai diakui oleh negara lain Kamu baru akan membela dan mengakui keberadaan senjata tradisional ini. Selain memiliki senjata tradisional yang beraneka macam, Aceh juga memiliki nilai sejarah yang sangat panjang. Sudah sepatutnya sebagai masyarakat Indonesia khususnya warga Aceh mulai belajar dan melestarikannya. Semoga dengan adanya penjelasan ini menjadikan Kamu lebih sadar bahwa negara ini adalah negara yang kuat dan kaya akan peradaban.
Senjata Tradisional Aceh – Apakah kalian tau, ternyata Aceh masih mempunyai senjata tradisional yang masih eksis hingga sekarang. Lalu apa saja Macam-Macam Senjata Tradisional Aceh dan seperti apa gambarnya? Simak penjelasan dibawah ini ya! Aceh merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, dimana wilayah tersebut tidak akan pernah lepas dari kebudayaan yang sudah melekat pada masyarakatnya. Berbagai macam jenis kebudayaan dengan memiliki corak Melayu yang sangat khas dan juga kuat Aceh juga masih memiliki warisan yang masih tetapi lestari sampai sekarang, yakni senjata tradisional. Biasanya macam-macam senjata tersebut dapat kita jumpai pada acara-acara atau ritual yang sedang berlangsung. Macam-Macam Senjata Tradisional Aceh Pada awalnya senjata tradisional Aceh digunakan untuk berburu atau biasanya juga digunakan sebagai alat untuk mempertahankan diri dari serangan hewan buas. Tetapi seiring perkembangannya senjata tradisional juga dapat digunakan sebagai alat berperang melawan penjajah, yakni bangsa Portugis dan juga bangsa Belanda. Beberapa jenis dari senjata tradisional Aceh mempunyai hubungan erat dengan kesultanan Aceh, senjata tersebut adalah senjata Rencong dan juga Sanjaya Peudeung. Dimana pada zaman masa pemerintahan dari Sultan Ali Mughayat Syah atau sultan pertama di Aceh, senjata tersebut digunakan untuk menikam lawan jenis. Sedangkan untuk senjata Peudeung digunakan untuk mencincang atau mencabik-cabik lawan. Sehingga kedua senjata tersebut menjadi identitas dari kebudayaan yang melekat, yakni sejak abad ke-12 Masehi. Berikut ini 13 Senjata Tradisional Aceh, Gambar dan Penjelasannya! No Senjata Tradisional Aceh 1 Rencong 2 Rencong Meukuree 3 Peudeung 4 Peudeung Tumpang Jingki 5 Peudeung Ulee Meu-Apet 6 Peudeung Ulee Tapak Guda 7 Siwah 8 Reuduh 9 Meucugek 10 Meupucok 11 Pudoi 12 Bambu Runcing 13 Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Rencong Contoh Senjata Rencong Rencong merupakan senjata tradisional yang digunakan pada zaman kesultanan Aceh, yakni pada saat masa pemerintahan Sultan Ali Mughayat atau Sultan Pertama Aceh. Rencong akan selalu ada disana dan terselip di ketinggian sultan, biasanya Ulee Balang dan masyarakat akan menggunakan rencong sebagai senjata untuk pertahanan diri. Rencong juga senjata yang sangat terkenal dari Aceh, dimana senjata tersebut memiliki makna yakni bukan hanya sekedar benda tajam, tetapi sebagai alat untuk dapat mempertahankan diri dan menghadapi musuh atau hewan buas pada saat berburu dihutan. Orang Aceh sendiri menganggap bahwa rencong merupakan sebuah keagungan, rencong merupakan martabat dan rencong juga melandasi semangat orang Aceh. Karena rencong tidak akan pernah luput dari makna dan juga falsafah hidup masyarakat Aceh. Bentuk dari senjata rencong adalah seperti pedang, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil, seperti pisau tetapi lebih besar dari pisau. Senjata ini terlihat runcing pada bagian ujungnya dan memiliki semacam lengkungan yang ada di pangkal atau gagangnya. Pada zaman dulu para petinggi dan juga orang terpandang di daerah Aceh akan menggunakan rencong dengan ganggang yang terbuat dari bahan tanduk, gading gajah atau bahkan menggunakan emas. Sehingga keagungan senjata rencong memang sudah dipercaya memiliki efek bagi pemiliknya. Rencong memiliki variasi yakni antara 10 sampai dengan 50 cm jika diukur dari bagian tajam hingga pangkalnya senjata. Pada bagian yang tajam yang di ujung rencong tersebut memiliki sarung yang diciptakan dengan tujuan untuk melindungi pemakaian ketika pemakai tersebut menyelipkannya pada bagian depan perut. Masyarakat Aceh menganggap rencong memiliki makna tentang perjuangan, keberanian, dan juga kepahlawanan. Hal ini berawal dari sejarah pada saat era penjajahan dari kolonial Belanda, dimana pada saat itu setiap orang yang ada di Aceh baik itu perempuan ataupun pria pasti akan menyisipkan rencongnya ketika peperangan. Meskipun perang tersebut sudah berlalu, tetapi makna dari senjata rencong tetap dipercaya oleh masyarakat Aceh. Sehingga rencong sekarang masih dimaknai sebagai simbol dari keberanian, kekuatan, dan juga ketangguhan yang tidak bisa dipisahkan sebagai bagian dari kebudayaan nasional. Rencong Meukuree Contoh Senjata Rencong Meukuree Rencong Meukuree merupakan salah satu jenis senjata tradisional Aceh yang mempunyai ciri khas yakni berupa motif hiasan yang ada pada mata rencong. Hiasan tersebut berbentuk gambar-gambar hewan seperti ular, lipan dan lain sebagainnya. Sehingga rencong tersebut termasuk kedalam salah satu jenis kebudayaan dengan nilai seni yang tinggi. Untuk cara penggunaan dari senjata rencong meukuree adalah sama dengan penggunaan senjata tradisional lainnya. Peudeung Contoh Senjata Peudeung Peudeung merupakan senjata jarak dekat yang biasanya digunakan oleh masyarakat Aceh untuk berperang. Senjata ini memiliki ukuran yang lebih panjang jika dibandingkan dengan dua senjata lainnya yakni rencong dan susah. Peudeung adalah nama lain dari pedang dengan gaya khas kebudayaan Aceh. Berdasarkan sejarah yang pada, para pejuang dahulu menggunakan senjata ini sebagai pasangan dari senjata rencong. Jika rencong digunakan untuk menikam lawan, maka peudung akan digunakan untuk menebas dalam pertempuran yang ada pada jarak dekat. Peudeung Tumpang Jingki Contoh Senjata Peudeung Tumpang Jingki Peudeung tumpang Jingki adalah senjata tradisional Aceh yang mempunyai keunikan yakni berupa gagang pedang yang terbuka. Peudeung tumpang jingki merupakan senjata jarak dekat yang terbuat dari baja dengan campuran warna hitam. Sehingga akan menghasilkan pedang yang tajam, padat dan juga tebal. Desain dari pedang ini juga terlihat simpel, tetapi senjata tersebut memiliki manfaat dan perubahaan jika digunakan pada saat pertempuran. Pedang tersebut tidak akan goyah jika menghadapi pedang lainnya yang berukuran tipis. Hal ini dikarenakan pedang tersebut mempunyai bentuk yang besar dan juga tebal. Peudeung Ulee Meu-Apet Contoh Senjata Peudeung Ulee Meu-Apet Peudeung Ulee Meu-Apet juga memiliki karakteristik pisau baja yang panjang dan juga tajam, tidak berbeda dengan peudeung tumpang Jingki. Peudang Uleu Meu-Apet cocok digunakan sebagai alat untuk menggertak lawan dari jarak yang lumayan jauh. Nama Apet memiliki arti yakni mempertahankan pegangan agar tidak terlepas dari baja. Sehingga pedang tersebut dirancang dengan memiliki tubuh yang cukup kuat untuk ditusuk. Biasanya pedang ini digunakan untuk menebas dan memotong lawan dengan cepat. Peudeung Ulee Tapak Guda Contoh Senjata Peudeung Ulee Tapak Guda Peudeung Ulee Tapak Guda mempunyai ciri khas yakni karakteristik pegangan yang mirip dengan tapak kuda. Dimana desainnya yang sederhana dengan pegangan dan sarung yang sama dengan peudeung lainnya. Biasanya senjata ini digunakan untuk memotong lawan Siwah Contoh Senjata Siwah Siwah merupakan benda tajam yang memiliki fisik tidak jauh berbeda dengan rencong. Dimana bentuk dari senjata ini adalah mempunyai bentuk yang ramping dan tajam pada bagian ujungnya. Lalu apa bedanya dengan senjata rencong? Perbedaanya adalah dari tingkat kelangkaan yang dimiliki oleh siwah. Jika rencong bisa digunakan oleh semua orang, berbeda dengan siwah yang hanya bisa digunakan untuk perlengkapan dadi raja-raja terdahulu. Hal tersebut disebabkan karena senjata mempunyai hiasan-hiasan yang mewah, dengan ornamen butiran permata, emas atau benda-benda mewah yang lainnya. Sehingga akan menambah tampilan siwah menjadi semakin terlihat mewah dan spesial. Tetapi senjata tersebut sangat sulit ditemukan di era modern ini, dan harganya juga mahal Reuduh Contoh Senjata Reuduh Reudeuh merupakan senjata tradisional Aceh yang mirip dengan golok modern. Reuduh merupakan senjata jarak dekat tersebut mempunyai bentuk yang ramping dan tipis, sehingga ringan jika digunakan. Ganggang yang ada pada senjata reuduh juga mempunyai motif yang unik. Dimana motif tersebut mempunyai tujuan yakni digunakannya motif untuk menambahkan kenyamanan dari pengguna senjata. Bukan hanya itu, ganggang tersebut berbentuk melengkung dan tidak akan mudah lepas jika digenggam. Meucugek Contoh Senjata Meucugek Meucugek merupakan senjata tradisional yang memilki bentuk kecil dan juga ramping, sehingga membuat senjata tersebut sangat pas jika digunakan untuk berperang. Meucugek merupakan senjata yang juga digunakan untuk menikam oleh para pejuang Aceh. Senjata meucugek tersebut terbuat dari bahan yang sangat tajam, baik itu berupa bahan baja maupun besi. Sedangkan ganggang daei meucugeuk tersebut membunyai bentuk yang tebal sehingga akan membuat tangan dari pemakaiannya semakin kencang dalam mengenggam senjata tersebut Meupucok Contoh Senjata Meupucok Senjata Meupucok mempunyai ciri-ciri yakni berupa pucuk pisau yang dihiasi dengan ukiran-ukiran yang terbuat dari mas yang diletakkan di atas gangangnyam Biasanya senjata ini digunakan sebagai salah satu hiasan yang penting pada saat kegiatan resmi, seperti kegiatan untuk upacara adat atau peruntunjukan kesenian. Biasanya senjata ini mempunyai besi yang tipis, panjang, dan juga runcing dengan ganggang senjata yang melengkung Pudoi Contoh Senjata Pudoi Pudoi merupakan senjata yang mirip dengan senjata rencong. Senjata ini mempunyai ciri khas yakni ganggang dari oisati berukuran pendek dan juga lurus, dimana dapat memberikan kesan bahwa rencong tersebut belum selesai. Bambu Runcing Contoh Senjata Bambu Runcing Bambu runcing merupakan senjata tradisional Aceh yang menyerupai rencong dan peudeuh. Senjata ini merupakan senjata tradisional Aceh yang sudah lama ada sebelumnya. Biasanya senjata bambu runcing digunakan untuk peralatan dalam acara resmi tradisional atau beberapa pertunjukan artistik. Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Contoh Cannon Sri Rambai Iskandar Muda’ Cannon Sri Rambai “Iskandar Muda” merupakan salah satu bukti sejarah kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda yang telah ditinggalkan dan masih ada sampai sekarang. Dimana meriam tersebut ditempatkan dengan menghadap laut ke Benteng Cornwallis, Georgetown, Pahang, Malaysia. Pada zaman dulu, meriam tersebut digunakan untuk menyerang penjajah, dan saat ini budaya dari meriam terus ada. Tepatnya pada bulan ramadhan, meriam akan terus muncul, hal tersebut dikarenakan digunakan untuk taman bermain bukan untuk berperang. Penutup Demikianlah penjelasan tentang 13 senjata tradisional Aceh. Karena seperti yang kita tahu, bahwa masyarakat dari wilayah Aceh masih mempercayai keistimewaan dari senjata tradisionalnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan juga menambahkan wawasan anda tentang peninggalan senjata tradisional yang ada di Aceh, dan semoga artikel tersebut dapat dipahami dengan baik! Senjata Tradisional AcehSumber refrensi /senjata-tradisional-aceh/ senjata-tradisional-aceh/
Senjata Tradisional termasuk bagian dari setiap kebudayaan nusantara. Setiap provinsi mempunyai sejarah khas masing – masing. Senjata antar provinsi juga berbeda satu sama lain serta mempunyai nilai adat sesuai dengan norma budaya yang berlaku. Senjata Tradisional Indonesia sangat banyak, hampir setiap kota atau provinsi mempunyai jenis senjata adat yang berbeda beda. Namun, karena perkembangan teknologi banyak yang dilupakan dan tidak dipakai. Untuk Anda yang ingin mengetahui Senjata Tradisional 34 Provinsi yang ada di Indonesia, berikut sajikan untuk Anda. Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”.2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”.3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”.4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”.5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”.6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”.7. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”.8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”.9. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”.10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”.11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”.12. Kujang dari Jawa Barat13. Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”.14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”.15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”.16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”.17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”.18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”.19. Senjata Tradisional Kalimantan Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”.21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”.22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”.23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”.24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”.25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”.26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”.27. Senjata Tradisional Papua “Panah”.28. Senjata Adat Papua Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”.30. Sulawesi Selatan “badik lompo battang”.31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”.32. Senjata Adat Sulawesi Tenggara “Keris”.33. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”.34. Senjata Tradisional Gorontalo. Senjata Tradisional 34 Provinsi dan Gambarnya Senjata Tradisional 34 Provinsi di Indonesia beserta gambar dan penjelasannya dapat Anda lihat secara lengkap berikut ini. 1. Senjata Tradisional Bengkulu “Keris”. Nama senjata tradisional Bengkulu adalah keris. Namun bentuk keris dari Bengkulu ini berbeda jauh dari karakter keris Jawa yang telah dikenal luas. Sekilas keris Bengkulu berbentuk seperti pisau, tetapi agak sedikit melengkung. Senjata adat ini juga tidak begitu panjang. Biasanya hanya sepanjang 13 ruas jari / sepanjang telapak kaki orang dewasa. Dahulu keris Bengkulu ini digunakan oleh kepala adat beserta hulu balangnya ketika perang, upacara adat dan dalam keadaan mendesak. Berdasarkan kepercayaan warga Bengkulu, siapa pun yang berperang menggunakan keris ini akan dianggap pemberani. Kini keris Bengkulu hanya digunakan pada upacara adat Bengkulu. 2. Senjata Tradisional Lampung “Terapang”. Nama senjata tradisional Lampung adalah Terapang. Bentuk dari terapang ini menyerupai dengan keris Jawa. Namun pada senjata adat ini mempunyai sebuah ciri khas yang sangat unik. Ciri khas dari terapang Lampung adalah memiliki bulu – bulu halus. Bulu – bulu halus yang terdapat pada Terapang terbuat dari kayu. Jika dilihat secara detail, bulu – kayu tersebut membentuk sebuah ukiran motif yang cukup apik dan artistik. Ada yang berbentuk burung, kepala orang dan lain – lain. Setiap bentuk ukiran pada Terapang Lampung mempunyai makna tersendiri. 3. Senjata Tradisional Jambi “Badik Tumbuk Lada”. Dari provinsi Jambi adalah Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini juga mirip dengan keris, namun mempunyai ukuran yang lebih pendek dan lebih kecil daripada senjata keris yang digunakan untuk perang pada umumnya. Untuk bentuk dari Badik Tumbuk Lada tidak selalu bergelombang seperti keris. Ada juga beberapa badik Tumbuk Lada Jambi yang berbentuk lurus. Pada bagian kepala terbuat dari material kayu ataupun tanduk hewan. Sedangkan pada pangkal senjata dari Jambi ini berbentuk menyerupai bulan sabit. Selain badik Tumbuk Lada, di provinsi Jambi juga terdapat beberapa senjata lainnya. Misalnya sejenis tombak, pedang ataupun sumpit. 4. Senjata Tradisional Kepulauan Riau “Badik Tumbuk Lada”. Pinterest Nama dari senjata adat dari Kepulauan Riau hampir sama dengan nama senjata adat Jambi. Senjata tersebut bernama Badik Tumbuk Lado. Meskipun mempunyai nama yang hampir sama dengan senjata Jambi, bentuk dari Badik Tumbuk Lado ini cukup berbeda dari Badik Tumbuk Lada. Bentuk dari senjata adat ini menyerupai belati. Ukuran panjang dari senjata Kepulauan Riau antara 27 cm – 29 cm. Sedangkan untuk lebar senjata adalah 3,5 cm – 4 cm. Biasanya yang memegang senjata adat ini adalah laki – laki. Fungsi dari Badik Tumbuk Lado adalah berburu dan melindungi diri, keluarga serta sanak saudara. Kini Badik Tumbuk Lado hanya sekedar digunakan aksesoris pada pakaian adat Kepulauan Riau laki – laki. 5. Senjata Tradisional Sumatera Selatan “Trisula”. Ada yang menarik dari senjata adat dari provinsi Sumatera Selatan. Dari beberapa jenis senjata dari Sumatera Selatan, ada sebuah senjata yang sangat unik. Senjata tersebut adalah trisula. Trisula ini merupakan sebuah tombak yang mempunyai mata 3. Tombak trisula Sumatera Selatan ini bukan merupakan tombak biasa. Karena bentuk dari tombak ini sama seperti senjata yang digunakan oleh Dewa Neptunus. Dewa Neptunus merupakan dewa air dalam mitologi Romawi kuno. Hal tersebut terlihat sangat jelas pada gambaran karakter Dewa Neptunus pada Spongebob Squarepants, Fairytale Disney Ariel dan lain – lain. Fungsi dari tombak trisula Sumatera Selatan tidak sama dengan tombak Dewa Neptunus yang dapat mengeluarkan petir. Melainkan hanya digunakan untuk menyerang dari kejauhan. Untuk bentuk dari ujung tombak trisula ini sama seperti dewa Neptunus. Pada bagian tengah lebih tinggi daripada kedua sisi dari mata tombak. Selain mitos mengenai tombak Dewa Neptunus, bentuk ujung mata tombak ini hampir sama dengan lafadz Allah pada huruf arab. 6. Senjata Adat Bangka Belitung “Siwar Panjang”. Bukalapak Senjata Tradisional Indonesia yang digunakan di provinsi Bangka Belitung adalah sejenis pedang. Pedang pada Bangka Belitung disebut dengan siwar panjang. Bentuk dari pedang ini panjang dan mempunyai ujung runcing. Pada ujung pedang yang runcing hanya pada satu sisi. Sementara sisi yang lain berbentuk lurus. Bagian dari gagang senjata melengkung. Pada bagian ujung gagang senjata, jika diperhatikan dengan seksama berbentuk menyerupai kepala burung. Selain itu, sarung / penutup dari siwar panjang juga sangat unik. Penutup tersebut berbentuk seperti tongkat biasa. Jika dilihat secara keseluruhan, pedang ini berupa seperti pedang biasa dengan ujung kepala burung. 7. Senjata Adat Riau “Pedang Jenawi”. riauberbagi Senjata Tradisional Riau terdapat sebuah jenis pedang yang digunakan oleh para panglima kerajaan untuk berperang. Senjata tersebut adalah pedang Jenawi. Pedang Jenawi Riau ini mempunyai bentuk yang sangat ramping dan lurus. Ciri lain dari pedang Jenawi Riau ini adalah memiliki sebuah tonjolan kecil pada bagian ujung gagang pedang. Panjang pedang ini umumnya mencapai ±1 meter. Bentuk dari penutup pedang Jenawi Riau adalah persegi panjang. Penutupnya juga mempunyai ukuran ramping sama seperti pedang Jenawi Riau tersebut. Selain pedang Jenawi, di provinsi Riau juga terdapat senjata lain. Tetapi hanya jenis senjata adat ini yang sangat khas akan budaya Riau. Sementara jenis senjata lain hampir sama dengan jenis senjata daerah lain. 8. Senjata Tradisional Aceh “Rencong”. Salah satu senjata dari provinsi Aceh yang terkenal adalah Rencong. Senjata khas Aceh yang satu ini adalah sejenis belati. Ciri khas dari rencong Aceh adalah kepemilikan atas senjata ini. Pada dasarnya, senjata tradisional Indonesia ini mempunyai sebuah kasta yang terbagi antara jenis material pada mata pisau. Kasta tertinggi dari rencong mempunyai material emas pada mata pisau. Untuk kasta rencong yang rendah terbuat dari kuningan ataupun besi putih. Kepemilikan dari rencong kasta tertinggi / emas adalah para raja. Sementara itu untuk rakyat biasa hanya diperbolehkan memiliki rencong kasta bawah / rencong besi. Baik rencong emas maupun rencong besi mempunyai ukuran panjang yang hampir sama yaitu mulai dari 10 cm – 50 cm. Bentuk mata pisau ini ada yang lurus dan ada pula yang melengkung. Bentuk dari rencong Aceh juga sangat unik. Sekilas senjata ini berbentuk seperti huruf L. Selain kasta, rencong ini juga terbagi atas bentuk dari ujung gagang. Ada yang ujung gagang berbentuk melengkung yang disebut dengan rencong Meuncugek. Sedangkan untuk rencong yang memiliki gagang kecil dan ujung gagang rencong besar disebut dengan rencong Meupucok. 9. Senjata Adat Sumatera Utara “Piso Gaja Dombak”. senjatatradisional Provinsi Sumatera Utara yang sangat identik dengan kebudayaan batak memiliki sebuah senjata tradisional Indonesia yang bernama Piso Gaja Dombak. Keunikan dari senjata ini terletak pada bagian tangkai. Tangkai dari Piso Gaja Dombak mempunyai suatu ukiran yang berbentuk seperti Gajah. Bagi suku batak, senjata ini dianggap sangat sakral. Sebab seluruh suku batak percaya bahwa senjata daerah ini mempunyai kekuatan supranatural. Hanya para raja – raja yang mempunyai senjata ini. Kemudian diwariskan secara turun temurun hingga kini. Sang pewaris juga selalu menjaga Piso Gaja Dombak dengan baik. Sehingga masih tetap utuh dan terlihat masih tajam. Dengan keberadaan dari senjata adat Indonesia ini, dapat mengetahui dengan mudah tentang latar belakang suatu keluarga. Jika dalam keluarga tersebut menyimpan senjata ini berarti mempunyai darah keturunan raja. 10. Senjata Tradisional Sumatera Barat “Karih”. Senjata yang berasal dari provinsi Sumatera Barat mempunyai nilai seni yang cukup tinggi. Senjata tersebut bernama karih. Senjata Karih Sumatera Barat merupakan sebuah senjata yang tergolong ke dalam belati. Nilai estetika dari karih Sumatera Barat ini terletak pada gagang belati dan juga penutupnya. Pada bagian ujung gagang karih terdapat ukiran yang tampak bersinar. Begitu pula dengan bagian bawah penutup karih yang juga terdapat ukiran. Dengan warna gagang dan penutup berwarna hitam, dipadukan dengan warna mata pisau yang putih terlihat sangat kontras. Hal ini menyebabkan senjata Karih Sumatera Barat ini sangat memesona. Bentuk dari karih ini biasanya melengkung mulai dari ujung mata pisau hingga bagian bawah gagang karih. Sehingga membentuk seperti bulan sabit. Pada ujung gagang mempunyai sebuah lingkaran. Senjata ini biasanya dimiliki oleh para raja Minangkabau. Dengan senjata ini, para raja Minangkabau dapat menjaga diri sendiri dari berbagai macam serangan yang mengancam nyawa. Senjata Tradisional Minangkabau “Kerambit” Senjata adat kerambit 11. Senjata Tradisional DKI Jakarta “Golok”. Senjata khas DKI Jakarta yang paling terkenal adalah golok. Dengan menjadi pusat Ibukota, kebudayaan Jakarta yang khas dengan Betawi mempunyai juga sangat populer. Walaupun keberadaan dari budaya Betawi sendiri cukup memprihatinkan. Budaya Betawi seolah tersisih dari kemodernisasian kota megapolitan. Budaya Betawi sendiri hanya terdapat pada suatu kompleks kampung wisata Betawi setu babakan. Di destinasi wisata tersebut dapat dijumpai golok yang merupakan senjata khas Betawi. Bentuk dari senjata ini sangat sederhana jika dibandingkan dengan senjata dari berbagai macam suku lainnya. Golok Jakarta tidak terlalu panjang dan tidak terlalu pendek, hanya sekitar ±50 cm. Dahulu setiap orang Betawi pasti mempunyai sebuah golok minimal 1 buah golok dalam satu rumah. Fungsi dari golok pun hanya sebagai perlindungan diri. Kini golok hanya dijadikan sebagai aksesoris pada pakaian tradisional adat Betawi. Terkadang, golok Betawi juga digunakan pada suatu pertunjukan seni tradisional, seni bela diri dan modern. 12. Kujang dari Jawa Barat tokopedia Senjata dari Jawa Barat juga mempunyai nilai estetika tinggi sama seperti senjata dari provinsi Sumatera Barat, Karih. Sedangkan senjata di Jawa Barat bernama Kujang. Kujang Jawa Barat termasuk ke dalam jenis pisau belati. Bentuk dari Kujang sangat unik menyerupai simbol api pada sebuah mitologi kuno. Simbol api juga sering dijumpai pada beberapa anime, film China, Korea hingga Hollywood. Selain bentuk Kujang Jawa Barat yang unik, tekstur mata pisau sangat estetis. Karena sebelah bagian terdapat suatu ukiran dan bagian yang lain polos. Ukiran pada mata pisau menyerupai dengan motif batik. Lalu juga terdapat beberapa lubang hitam. Sementara untuk sarung kujang Jawa Barat sangat sederhana. Hanya terbuat dari sebuah material yang mempunyai karakteristik seperti kain. Biasanya berwarna hitam. Senjata Kujang Jawa Barat ini biasanya hanya digunakan sebagai aksesoris pakaian adat ataupun hanya sekedar koleksi. 13. Senjata Adat Banten “Golok Ciomas”. youtube Senjata dari provinsi Banten cukup unik, namun mempunyai kesan yang sedikit menyeramkan. Senjata tersebut adalah golok ciomas Banten. Sekilas golok ini mempunyai bentuk seperti Kujang. Tetapi pada golok ciomas tidak terdapat kesan estetika apapun. Tekstur pada mata pisau sangat tidak teratur dan terasa bergelombang ketika dipegang. Hal inilah yang menjadikan golok ciomas mempunyai kesan sedikit menyeramkan. Menurut kepercayaan warga setempat, golok ciomas tersebut memang mempunyai aura mistik yang sangat kuat. Pada bagian sisi golok ciomas tersebut terdapat beberapa lubang. Pada salah satu sisi golok ciomas hanya terdapat sebuah lubang. Lubang itulah yang menyerupai mata. Sekilas bagian ujung golok ciomas berbentuk seperti kepala hewan yang mempunyai paruh runcing. Golok Ciomas ini mempunyai 2 buah jenis ukuran, yaitu besar dan kecil. Pada masa kolonial golok ciomas ini digunakan sebagai senjata untuk mengusir bangsa Belanda. Oleh karena itu ketajaman dari golok ciomas ini tidak perlu diragukan lagi. 14. Senjata Khas Jawa Tengah “Keris & Ketapel”. Salah satu senjata tradisional Jawa tengah yaitu ketapel. Dalam bahasa Jawa disebut dengan plinteng. Senjata tradisional Indonesia ini adalah salah satu senjata yang masih secara bebas digunakan hingga kini. Umumnya sering digunakan oleh anak – anak untuk bermain. Bahkan di beberapa lapak dan toko mainan menjual ketapel / plinteng ini. Senjata ini hanya berupa ranting pohon kecil yang bercabang 2. Pada masing – masing kedua sisi cabang ranting diikatkan dengan karet. Lalu kedua ujung karet yang tidak terikat digabung dengan potongan ban bekas maupun kulit hewan. Penggunaan ketapel / plinteng ini bukan hanya di kalangan anak – anak. Tetapi orang dewasa pun juga sering kali menggunakan senjata ini untuk berburu, biasanya berburu burung. Plinteng Jawa Tengah, termasuk ke dalam jajaran senjata yang sangat aman dan tidak berbahaya. Selain itu juga tidak mempunyai aura mistik apapun. Sehingga semua orang tanpa terkecuali diperbolehkan untuk memiliki serta menggunakan senjata ini. 15. Senjata Asal Daerah Istimewa Yogyakarta “Keris”. sobatjogja Yogyakarta mempunyai kebudayaan keraton yang masih bertahan hingga kini. Untuk senjata khas keraton adalah keris. Ada berbagai macam keris Jawa mulai dari yang kecil hingga besar. Senjata ini dianggap sangat keramat. Biasanya setiap keris dianggap mempunyai suatu jiwa yang berupa golongan jin. Konon sebagian besar orang yang membuat keris mempunyai kekuatan spiritual yang tinggi. Orang yang membuat keris disebut dengan empu. Fungsi keris dari dahulu hingga kini adalah sama, begitu pula dengan cara perawatannya. Keris dapat menjadi benteng / perlindungan diri sendiri dari segala bahaya. Lalu keris juga dapat dijadikan sebagai aksesoris pakaian adat laki – laki. Setiap keris mempunyai nama tersendiri. Untuk cara perawatan keris harus dilakukan secara intensif. Setiap hari Jumat harus dimandikan dengan bunga / mandi kembang. Penyimpanan keris juga harus diperhatikan dan tidak boleh sembarangan. Tempat penyimpanan terbaik untuk keris adalah sebuah peti atau lemari. 16. Senjata Tradisional Jawa Timur “Celurit”. imgrum Selanjutnya adalah Senjata Tradisional Indonesia yang berasal dari provinsi Jawa Timur, bentuknya sangat unik. Senjata tersebut berbentuk seperti sabit yang merupakan salah satu alat pertanian. Nama dari senjata ini adalah celurit. Walaupun berbentuk seperti sabit, ada hal yang membedakan antara senjata celurit dan sabit. Untuk senjata tradisional Jawa Timur mempunyai bentuk yang lebih ramping dan mempunyai ujung yang lebih runcing. Celurit juga sangat tajam daripada sabit. Senjata ini juga dilengkapi dengan sarung atau penutup. Pada penutup celurit terdapat sebuah ukiran, ada yang sederhana dan ada pula ukiran yang mempunyai nilai estetika tinggi. Pada bagian ganggang senjata ini terbuat dari material kayu. Sedangkan untuk mata pisaunya terbuat dari material logam besi maupun baja. 17. Senjata Tradisional Kalimantan Timur “Mandau”. Jenis Senjata tradisional yang paling terkenal dari provinsi Kalimantan Timur adalah Mandau. Senjata ini berbentuk pedang, namun diyakini mempunyai kekuatan gaib. Ciri khas dari Mandau Kalimantan Timur terletak pada gagang pedang. Pada ujung bawah gagang pedang terdapat ukiran yang berupa hiasan burung Enggang. Lalu pada ukiran tersebut terdapat rambut manusia asli. Bentuk dari mata pedang terlihat ramping pada bagian bawah. Namun pada bagian tengah dan ujung mata pedang jauh lebih besar. Pada satu sisi pedang terdapat sebuah ukiran yang juga dihiasi dengan lubang – lubang. Untuk sarung pedang memiliki sebuah tali untuk mengikat pedang ke tubuh. Pedang Mandau terdapat 2 buah jenis, yaitu Mandau biasa dan Mandau Tampilan. Untuk pedang Mandau biasa digunakan dalam sehari – hari, baik itu berburu maupun aktivitas rutin lainnya. Sedangkan untuk pedang Mandau Tampilan digunakan sebagai senjata perang dan upacara adat. 18. Senjata Tradisional Kalimantan Barat “Dohong”. google Di provinsi Kalimantan Barat mempunyai sebuah senjata yang sangat kuno, yaitu Dohong. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pisau belati. Tetapi Dohong Kalimantan Barat ini mempunyai bentuk unik. Sekilas bentuk dari Dohong Kalimantan Barat sangat mirip dengan ujung mata tombak. Keunikan lain dari Senjata Tradisional Kalimantan Barat ini masih dipergunakan hingga kini. Dahulu Dohong Kalimantan Barat digunakan untuk perang, berburu, memotong tali pusar dan aktivitas adat lainnya. Kini Dohong hanya digunakan untuk menyembelih hewan dan upacara adat ataupun hanya sekedar koleksi. Hanya kepala suku yang dapat memiliki Dohong ini. Kepala suku tersebut mempunyai sebutan sebagai pirus. 19. Senjata Tradisional Kalimantan Utara. AsyraafAhmadi Di provinsi Kalimantan Utara mempunyai suatu senjata jarak jauh yang sangat terkenal dan khas. Senjata tersebut adalah sumpit, senjata ini sangat identik dengan budaya suku Dayak Kalimantan Utara. Cara menggunakan senjata ini adalah memasukkan peluru terlebih dahulu pada ujung sumpit, lalu diarahkan ke target dan ditiup. Bentuk dari sumpit Kalimantan Utara seperti seruling yaitu silinder bulat yang ramping. Tetapi untuk senjata ini jauh lebih panjang daripada seruling. Panjang dari sumpit Kalimantan Utara sebesar 1,5 m – 2 m. Senjata sumpit Kalimantan Utara ini memiliki ketepatan yang sangat akurat. Lalu untuk jarak dari tembakan sumpit dapat mencapai ±200 m. Ketika digunakan, senjata ini tidak akan menimbulkan suara apapun. Sehingga sumpit ini sangat baik digunakan untuk berburu. Untuk masyarakat Dayak Kalimantan Utara sendiri juga masih menggunakan sumpit untuk berburu di hutan. Selain untuk berburu, terkadang senjata ini dijadikan sebagai mas kawin. 20. Senjata Tradisional Kalimantan Tengah “Lonjo”. twitter Provinsi Kalimantan Tengah sangat identik dengan senjata jarak jauh. Senjata tersebut bernama Lonjo. Senjata jenis tombak ini adalah senjata yang cukup mematikan. Untuk tombak dari Kalimantan Tengah ini cukup istimewa. Karena senjata ini mempunyai dual fungsi. Untuk mata tombak sangat tajam. Biasanya digunakan sebagai senjata perburuan jarak dekat. Masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sendiri biasanya melapisi ujung tombak dengan racun yang diambil dari pelepah pohon. Musuh pun dapat dengan muda dilumpuhkan. Pada gagang tombak, telah dilengkapi dengan sebuah tangkai panjang yang berlubang dan dapat dilepas. Tangkai tersebut mempunyai fungsi khusus ketika dilepas, yaitu dapat digunakan pula sebagai sumpit. Karena itulah senjata ini merupakan salah satu dari senjata dual fungsi. Tombak Lonjo untuk senjata jarak dekat. Sedangkan sumpit sebagai senjata jarak jauh. 21. Senjata Tradisional Kalimantan Selatan “Talimpang”. Untuk jenis senjata dari provinsi Kalimantan Selatan ini bukan merupakan senjata yang dapat digunakan untuk berperang. Namun hanya digunakan untuk melindungi diri pada saat perang. Senjata ini bernama talimpang. Material yang digunakan untuk dalam pembuatan perisai talimpang Kalimantan Selatan ini adalah kayu biasa yang tidak terlalu berat dan cukup ringan. Tetapi sangat kuat untuk menangkis berbagai macam serangan. Perisai Telawang ini juga sangat awet dan dapat bertahan selama beberapa abad / ratusan tahun. Panjang dari perisai ini sekitar 1 m – 1,5 m. Sedangkan untuk lebar perisai adalah 30 – 50 cm. Lalu perisai ini mempunyai ukiran – ukiran yang sangat apik dan khas akan budaya Dayak. Motif yang biasanya dijadikan sebagai ukiran perisai adalah hewan mitologi dari kebudayaan Dayak, seperti burung tingang. 22. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Barat “Sumpit”. TheMoonDoggies Untuk Senjata adat Nusa Tenggara Barat ini hampir sama dengan sumpit Kalimantan Utara yaitu penggunaannya dengan cara ditiup. Tetapi untuk senjata dari Nusa Tenggara Barat ini mempunyai ukuran yang lebih kecil. Senjata ini bernama Tulup. Material yang digunakan dalam pembuatan Tulup Nusa Tenggara Barat adalah kayu pohon meranti. Kemudian, pada bagian tengah dilubangi. Dahulu senjata Tulup ini digunakan untuk berburu. Bahkan sekarang pun juga masih menjadi senjata yang ampuh untuk berburu. Karena sebagian besar penduduk Nusa Tenggara Barat masih mempertahankan cara bertahan hidup tradisional, yaitu dengan berburu di hutan maupun sungai. Peluru yang biasanya digunakan seperti lidi atau ranting pohon yang tajam, pelepah pohon enau yang bentuknya seperti mata panah dan lain – lain. Pada peluru biasanya dilapisi dengan racun alami. Racun tersebut dibuat dari pelepah pohon tatar. 23. Senjata Tradisional Nusa Tenggara Timur “Sundu”. Perpustakaan Digital Budaya Indonesia Nusa Tenggara Timur mempunyai sebuah senjata keris yang disebut dengan Sundu. Walaupun termasuk ke dalam jenis keris, perbedaan antara sundu dengan keris sendiri sangat mencolok. Nampak terlihat dari mata pisaunya. Mata pisau dari Sundu adalah lurus dan melengkung. Pada mata pisau dan penutup terdapat ukiran yang merupakan ciri khas budaya daerah Nusa Tenggara Timur. Motif ukiran yang terdapat pada mata pisau biasanya menggunakan motif burung. Senjata ini termasuk ke dalam jajaran senjata nusantara yang sangat dianggap sakral. Penyimpanan dan kepemilikan dari senjata ini juga mempunyai aturan tersendiri. 24. Senjata Tradisional Bali “Wedhung”. Ada beberapa senjata nusantara tradisional yang sama, yaitu wedhung. Senjata ini terdapat 2 jenis yaitu wedhung Bali dan wedhung Cirebon. Senjata ini tergolong ke dalam jenis belati. Bentuk dari wedhung Bali dan wedhung Cirebon sangat mirip. Untuk membedakan antara kedua wedhung ini adalah mata pisaunya. Mata pisau dari wedhung Cirebon tidak ada dan terkesan cukup polos. Sedangkan untuk mata pisau dari wedhung Bali mempunyai motif – motif yang sangat apik. Material dari wedhung ini terbuat dari logam. Sedangkan untuk sarung / penutupnya terbuat dari kayu. 25. Senjata Tradisional Maluku Utara “Salawaku”. Provinsi Maluku Utara mempunyai senjata adat bernama Parang dan Salawaku. Untuk Parang adalah senjata pedang. Hal yang istimewa dari Parang adalah ukurannya. Karena ukurannya itu, Parang Maluku Utara ini tidak dapat dikategorikan sebagai pedang. Tetapi juga bukan termasuk ke dalam belati. Panjang dari pedang ini sekitar 90 cm – 100 cm. Sedangkan salawaku adalah perisai. Desain dari salawaku cukup apik, sebab mempunyai hiasan yang cantik. Motif hiasan tersebut juga bukan ukiran, melainkan ditempel. Biasanya memanfaatkan kerang. 26. Senjata Tradisional Maluku “Tombak Kalawai”. Salah satu senjata yang berasal dari provinsi Maluku sangat unik adalah tombak Kalawai. Mata tombak dari Kalawai ini sama seperti tombak trisula yang mempunyai 3 mata pisau. Walaupun mempunyai 3 buah mata pisau, namun susunan dari tombak ini tidak sama seperti tombak trisula maupun tombak Dewa Neptunus. Melainkan berbentuk seperti kurungan. Fungsi dari senjata adat ini untuk berburu di sungai. Senjata khas dari provinsi Maluku ini juga terdapat pada Maluku Utara. Sebab kedua provinsi tersebut masih termasuk ke dalam satu wilayah. Kebudayaan adat istiadatnya juga sama. 27. Senjata Tradisional Papua “Panah”. RomaDecade Papua mempunyai Senjata adat yang disebut dengan busur dan panah. Untuk busurnya ada yang istimewa. Karena mempunyai 5 buah lubang panah. Jadi dalam sekali memanah dapat langsung menggunakan 5 buah panah. Panah pada senjata adat ini terbuat dari bambu. Sedangkan untuk busurnya terbuat dari pohon rotan. Senjata ini digunakan untuk berburu dan berperang. Senjata ini juga masih digunakan hingga kini. Hampir sama dengan senjata lainnya. Pada ujung mata panah senjata ini juga diolesi dengan racun. Racun yang digunakan diambil dari getah pohon sembaru. 28. Senjata Adat Papua Barat. Untuk Senjata dari provinsi Papua Barat sangat identik dengan budaya khas Papua. Senjata adat ini adalah sejenis belati. Bentuk dari belati ini juga sangat unik. Sayangnya penduduk dari Papua tidak memberikan nama khusus bagi senjata etnik ini. Pembuatan dari senjata ini sepenuhnya menggunakan burung kasuari. Spesies dari burung kasuari merupakan salah satu hewan yang mempunyai habitat asli di wilayah Papua. Tulang aki burung ini digunakan sebagai mata pisau. Sedangkan untuk bulunya digunakan sebagai hiasan pada gagang pisau. Dengan hiasan bulu burung kasuari, belati ini terkesan sangat etnik dan khas dengan Papua Barat. Di Papua Barat juga memanfaatkan burung kasuari untuk berbagai macam keperluan adat, baik senjata maupun pakaian hingga aksesoris. 29. Senjata Adat Sulawesi Utara “Pedang Bara Sangihe”. Ada sebuah senjata dari provinsi Sulawesi Utara yang memiliki bentuk unik. Senjata adat ini disebut dengan Pedang Bara Sangihe. Pedang ini berasal dari suku Sangihe. Bentuk dari pedang ini sangat unik. Pada kedua ujung pedang bercabang 2, baik pada bagian gagang dan mata pisaunya. Tepat pada bagian tengah cabang mata pisau mempunyai sebuah lubang. Selain mempunyai bentuk yang unik, pedang ini juga sangat istimewa. Karena salah satu pahlawan nasional menggunakan pedang ini untuk melawan penjajah. Pahlawan tersebut adalah Hengkeng U Nang. 30. Sulawesi Selatan “badik lompo battang”. duniakesenian Senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia yang sangat artistik juga terdapat pada provinsi Sulawesi Selatan. Senjata tersebut adalah badik lompo battang. Untuk nama dari senjata ini diambil dari bahasa Bugis, yang berarti perut. Sedangkan arti dari Badik sendiri adalah senjata. Badik Lompo Battang Sulawesi Selatan ini termasuk ke dalam jenis belati. Senjata dari Sulawesi Selatan ini mempunyai bentuk yang sangat unik. Dari semua jenis senjata khas nusantara lainnya, hanya senjata ini yang mempunyai nilai artistik yang paling tinggi. Hal dapat terlihat dari hiasan batik Lompo Battang, baik pada pegangan hingga penutup badik. Pada penutup batik terdapat ukiran dengan berbagai macam motif, biasanya menggunakan motif tumbuhan. Lalu juga terdapat hiasan yang seperti diamond. 31. Senjata Adat Sulawesi Barat “badik lawu”. senjatatradisionalindonesia Nama Senjata dari provinsi Sulawesi Barat ini juga disebut dengan Badik. Namun nama dari Badik ini adalah badik lawu. Bentuk dari Badik lawu hampir sama dengan Badik Lompo Battang. Hanya saja pada bagian ujung gagang badik lawu adalah runcing, namun sedikit oval. Sedangkan bentuk dari Badik lawu adalah pipih. Penutup atau sarung dari Badik ini sangat polos. Tetapi pada ujung bawah penutup mempunyai sebuah ukiran yang sangat khas. Untuk badik ini mempunyai sebuah mitos yang sangat aneh. Keyakinan akan mitos tersebut termasuk ke dalam kategori kekerasan. Walaupun sebagian besar penduduk Sulawesi Barat masih mempercayainya, namun mitos tersebut kini dicekal. 32. Senjata Adat Sulawesi Tenggara “Keris”. Di Sulawesi Tenggara juga terdapat senjata yang berupa keris. Bentuk dari keris Sulawesi Tenggara dan Jawa adalah sama, yaitu lurus dan bergelombang. Nama dari keris ini adalah kawali. Pada keris Sulawesi Tenggara ini mempunyai suatu keunikan yang berupa aturan – aturan dalam pembuatan keris. Jumlah dari lengkungan keris harus berjumlah ganjil. Material pembuatan keris juga bukan merupakan material logam biasa dan sangat istimewa. Kawali dibuat dengan batu meteor yang telah mengeras. Untuk itu, keris ini tidak akan terdeteksi oleh metal detektor. 33. Senjata Adat Sulawesi Tengah “pasatimpo”. Senjata yang satu ini tidak disebut dengan Badik. Karena senjata ini tidak tergolong ke dalam jenis belati, melainkan pedang. Senjata ini adalah pasatimpo, untuk bentuk dari pedang pasatimpo sangat mirip dengan bentuk badik lainnya. Hanya saja mempunyai ukuran yang lebih panjang Pada bagian penutup / sarung pedang terdapat tali panjang. Bentuk dari pedang ini sangat polos. Fungsi dari pedang pasatimpo pada dahulu digunakan untuk berperang serta memotong hewan. Kini pedang tersebut hanya berfungsi sebagai aksesoris pakaian adat Sulawesi Tenggara. 34. Senjata Tradisional Gorontalo. warisanbudaya Untuk senjata dari Gorontalo sangat unik. Senjata ini tergolong ke dalam jenis pedang. Tetapi mempunyai bentuk yang jauh dari bentuk pedang pada umumnya. Biasanya mata pedang mempunyai ujung yang runcing, baik pada salah satu atau kedua sisinya. Berbeda halnya dengan pedang dari Gorontalo yang disebut dengan Wamilo. Ujung dari mata pedang Wamilo adalah pipih. Meskipun pipih, tetapi pedang wamilo sangat tajam. Selain berbentuk pipih, bentuk dari pedang ini juga sangat unik. Sekilas pedang walimo terlihat sangat polos. Tetapi jika dipegang dan diperhatikan dari dekat, bagian penutup pedang ini mempunyai ukiran. Itulah daftar dari senjata tradisional 34 Provinsi di Indonesia. Dengan faktor dinamika kebudayaan, fungsi dari senjata tersebut telah bergeser. Bahkan hampir tidak dipergunakan sama sekali dan hanya sekedar dijadikan sebagai aksesoris maupun bahan koleksi.
- Senjata tradisional di tiap wilayah Indonesia memiliki perbedaan yang didasarkan pada nilai kebudayaan yang tumbuh di daerah tersebut. Salah satunya Provinsi Aceh yang memiliki beberapa senjata tradisional. Dalam Mengenal Senjata Tradisional 2010 karya Rahmat M, dituliskan jika Aceh memiliki senjata tradisional berupa rencong, sikin panyang serta kliwang. Berikut penjelasannyaRencong Melansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, rencong termasuk dalam daftar Warisan Budaya TakBenda Indonesia. Senjata tradisional ini melambangkan keberanian serta kegagahan ureueng Aceh. Rencong memang sudah tidak digunakan lagi sebagai senjata berperang. Namun, rencong masih sarat dengan makna keberanian dan kegagahan. Baca juga Senjata Tradisional Sumatera Utara Sehingga masih sering digunakan dalam beberapa upacara, seperti pernikahan atau lainnya. Senjata ini juga sering digunakan dalam pertunjukan Tari Seudati dan sebagai seni tradisional rencong memiliki empat jenis, yakni Rencong meupucokJenis rencong ini sering digunakan dalam upacara adat serta kesenian. Panjangnya kurang lebih 30 sentimeter. Bagian gagangnya terbuat dari ukiran logam dari gading atau emas. Rencong meucugekRencong ini dinamai demikian karena pada bagian gagangnya terdapat bentuk panahan yang dalam Bahasa Aceh sering disebut cugek atau meucugek. Bentuk rencong seperti ini memudahkan pemiliknya untuk memegang dan menikam badan lawan. Rencong meukureePada bagian mata rencong meukuree terdapat hiasan tertentu, seperti kepala ular, bunga atau lainnya. Hiasan ini dibuat oleh pandai besi yang ditafsirkan dengan kelebihan yang dimiliknya. Jika rencong ini disimpan dalam waktu lama akan membentuk aritan atau kuree yang dianggap mempunyai kekuatan magis. Rencong pudoiDalam masyarakat Aceh, pudoi diartikan belum sempurna atau memiliki kekurangan. Rencong ini disebut pudoi karena bentuknya memang belum sempurna. Terlihat pada bentuk gagangnya yang lurus dan sangat pendek. Baca juga Daftar Senjata Tradisional di Indonesia Sikin panyang, senjata tradisional Aceh Sikin panyang Sikin panyang sering juga disebut peudeung atau pedang. Sebagai senjata tradisional, dulunya sikin panyang sering digunakan dalam perang rakyat Aceh melawan Belanda. Ada dua jenis bilah atau mata pedang sikin panyang, yakni peudeung on teubee yang bentuknya seperti daun tebu serta peudeung on jok yang berbentuk seperti daun enau atau nira. Umumnya ukuran peudeung on teubee lebih kecil dibanding peudeung on jok. Kliwang Kliwang termasuk dalam salah satu senjata tradisional khas Aceh. Bentuknya ramping dan dibagi menjadi dua macam, yakni Kliwang tauhaj gejongPanjangnya kurang lebih satu meter. Bagian ujungnya lebih tebal dibanding pangkalnya. Kliwang lipeuh ujongPanjangnya kurang lebih 90 sentimeter. Bagian ujung dan pangkal sama-sama tipis, namun bagian punggung dekat ujungnya agak lebih tajam. Baca juga 4 Alat Musik Daerah Sulawesi Barat Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
gambar senjata tradisional dari aceh